• Pincalang | Idris Pasaribu

Selama hidupnya, Amat ikut dengan ayahnya mengelilingi lautan. Di atas perahu itu dilahirkan ibunya. Sejak berusia limatahun, di atas perahu itu pula dia belajar shalat dan mengaji dari ibunya. Ayat Amat mengajarinya menaik-turunkan layar, mengemudi, melihat bintang, merasakan angin, dan belajar mencium bau karang dari haluan, lambung dan buritan. Ia manusia Pincalang yang menghabiskan hidupnya di atas perahu.

Orang Pincalang hidup dari pulau ke pulau, membuat kopr, memasak minyak, menangkap ikan, dan membuat ikan asin. Mereka membuat arang dari kayu bakau yang sangat terkenal keharumannya dan sedikit sekali mengeluarkan asap. Mereka diajarkan oleh kearifan lokal untuk menjaga laut agar mendapatkan yang terbaik dari alam. Mereka mengarungi laut dengan melihat tanda-tanda alam.

Ketika Amat dewasa dan menikah, ia berkenalan dengan Tuan Haji dan Tuan Guru, Amat mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung. Dia bertekad akan menyekolahkan anak-anaknya. Amat mulai belajar berdagang. Ia menghimpun semua orang-orang Pincalang untuk menjual barang kepadanya dengan harga yang sangat baik. Bukan saatnya lagi orang Pincalang dibodohi penduduk daratan.

Hingga suatu ketika modernisasi itu menghantam. Para kapitalis berlomba mengeruk keuntungan sebanyak-sebanyaknya, tanpa memerhatikan akibatnya. Hutan bakau digunduli, biota laut disapu habis. Alam menangis, tak sanggup lagi memberikan yang terbaik untuk manusia.

Ikuti kisah manusia perahu di pesisir Pantai Barat Sumatera, di Lautan Hindia yang buas dan ganas ini. Unik dan menghanyutkan!

Testimoni:

'Pincalang. Masyarakat yang sudah punah, bersama dengan kondisi alam yang rusak, kembali diingatkan dengan mnis dalam novel ini.'
- Ahmadun Yosi Herfanda, Komisi Sastra Dewan Kesenian Jakarta

'Ketika Idris Pasaribu menulis berita, beritanya seperti karya sastra. Ketika dia menulis karya sastra, karyanya mirip reportase. Tepat bila Idris Pasaribu disebut sebagai penulis sastra reportif. Pincalang, sebuah kisah yang menarik, sarat makna.'
- Tandi Skober, Sastrawan dan Seniman

Rincian Product

Judul:Pincalang
Penulis:Idris Pasaribu
No ISBN:978-602-98544-11
Kategori:Sejarah Manusia Pincalang
Cover:Soft Cover
Isi:256
Ukuran:14.5 x 21.5
Berat:1000 gr

Tulis Ulasan

Catatan : HTML tidak dapat diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Pincalang | Idris Pasaribu

  • Rp. 39,000

Dukungan Pengiriman


Produk Terkait

Merawat Indonesia Belajar dari Tokoh Peristiwa | Lukman Hakiem

Merawat Indonesia Belajar dari Tokoh Peristiwa | Lukman Hakiem

Negeri ini menyimpan banyak pelajaran dari kisah-kisah perjuangan masa lalu para tokohnya. Tentang p..

Rp. 67,000

Pitung | Rizki Ridyasmara

Pitung | Rizki Ridyasmara

Sejak kehadirannya, Pitung terus bergerak membantu  dan menolong rakyat Jayakarta dari pen..

Rp. 85,000

Syam Negeri Akhir Zaman | Manshur Abdul Hakim

Syam Negeri Akhir Zaman | Manshur Abdul Hakim

Negeri Syam yang sekarang meliputi Negara Suriah, Lebanon, palestina, dan Yordania. Ia menyaksikan b..

Rp. 99,000

Pahlawan Islam Penguasa Lautan | Syaikh Abdul Aziz Az-Zuhairi

Pahlawan Islam Penguasa Lautan | Syaikh Abdul Aziz Az-Zuhairi

Siapa yang tak kenal dengan Khairuddin Barbarossa? Namanya begitu dikenal dalam sejarah maritim kaum..

Rp. 60,000

Pemerintahan Bayangan dan Big Brother | Jagad A. Purbawati

Pemerintahan Bayangan dan Big Brother | Jagad A. Purbawati

Pemerintah Bayangan & Big Brother merupakan buku lanjutan dari The New World Order. Dalam prakti..

Rp. 98,000