Hingga tahun 1965, Sekober adalah wilayah yang tersentuh agama. Kasdi dan Zum adalah anak gundik Bah Ceng Nong, tokoh Papoerki/Partai Komunis Indonesia. Kasdi adalah anak seorang seniman tarling ulili wa u waing bernama Camang. Kedua anak itu bersahabat dalam cahaya kinasih kultur pesisiran.
Hingga ketika prahara G-30S/PKI (Partai Komunis Indonesia) pada 1965 merobek Sekober, alur nasib mereka berubah drastic. Camang, Ayah Kasdi, dicurigai sebagai antek PKI. Ia melompat ke sungai Cimanuk saat hendak dieksekusi. Ia selamat dan menggelandang dari masjid ke masjid, bahkan berpura-pura gila untuk menghindari kejaran tentara. Adapun Zum menjadi dombret, pelacur, hingga pencopet. Kasdi sempat menjadi copet bersama Zum, Zaki, dan Karman. Namun, warisan sebuah surau dari kakek Kasdi mengantarkan ia pada ruang ukhrawi yang menjanjikan. Kasdi yakin, suatu saat Ayahnya akan pulang dan sujud di surau itu.
Sebuah novel religi yang menggetarkan tentang perjalanan spiritual manusia.
Rincian Product
Judul | : | Seribu Sujud Seribu Masjid |
Penulis | : | Tandi Skober |
No ISBN | : | 978-979-19163-8-7 |
Kategori | : | - |
Cover | : | Soft Cover |
Isi | : | 278 hlm |
Ukuran | : | 13.5 x 20.5 |
Berat | : | 200 gr |
Seribu Sujud Seribu Masjid | Tandi Skober
- Manufaktur : Pustaka Al-Kautsar
- Model Produk : Novel
- Ketersediaan : Tersedia
-
Rp. 28,000